~
Di tiap jejak sujudmu, ibu
Aku mencium
Harum tetes keringatmu,
Basah
Pada tiap bulir rindu
getar akan suara indahmu
resah
pada dzikirmu, ibu
tak henti gemeretak tubuh
bergetar memohon ampun
atas segala khilaf dan dosa kami
menikmati tangismu
tersesak tersedu di sepertiga malam,
kala kau sendiri
aku iri,
mendengar kidung paling mesra
yang kau ucap patah patah dan pelan
pada gelisah nan gundah
dengan sang kekasih, Tuhanmu
aku cemburu,
begitu syahdu
percumbuan bathinmu denganNya
bergelinjang dengan gelap
meluapkan hasrat
bercinta tidak hanya semalam
dengan Dia
yang juga cinta dari segala cinta,
Tuhanku
(pertengahan malam,25 Desember 2010)
1 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar