29 Desember 2010

Tuhan dan Ibuku

~

Di tiap jejak sujudmu, ibu

Aku mencium

Harum tetes keringatmu,

Basah


Pada tiap bulir rindu

getar akan suara indahmu

resah


pada dzikirmu, ibu

tak henti gemeretak tubuh

bergetar memohon ampun

atas segala khilaf dan dosa kami


menikmati tangismu

tersesak tersedu di sepertiga malam,

kala kau sendiri


aku iri,

mendengar kidung paling mesra

yang kau ucap patah patah dan pelan

pada gelisah nan gundah

dengan sang kekasih, Tuhanmu


aku cemburu,

begitu syahdu

percumbuan bathinmu denganNya

bergelinjang dengan gelap

meluapkan hasrat

bercinta tidak hanya semalam

dengan Dia

yang juga cinta dari segala cinta,

Tuhanku





(pertengahan malam,25 Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar