28 Juni 2010

Bekal MenujuMu..

meggelar resah diujung sajadah
harumnya terasa tua dimakan rayap
tak pernah lelah merambah malam
mencari kalam...

menemukan kecupan diri pada kefanaan
terpojok pada keEsaan akan hadirMu Tuhan..

pada setiap persengketaan
pada sejengkal kenikmatan
pada ngelindur tak terukur

merobek damar memecah lapar
akan Cinta kepada engkau Tuhan..

setiap titik
setiap tetes
setiap debu
yang dihadapMu begitu lugu
Kau imbalkan takkan sia sia

kan kembali padaku..

menggelar bekal, dihadapMu..

Lelaki Disudut Jalan..

laki laki itu menggeliat disudut jalan
menekuk kakinya seorang diri disamping roda roda berkemudi
tak gentar mencipta lirih..
entah apa..
mulutnya komat kamit tak tentu rimba

setetes airmatanya jatuh menelikung pada pipi
tak terusap tangannya tak terasa perih jua
hanya terasa pedih...
pada perut yang terasa menumpuk setumpuk batu
yang harus dipecahkan..!!

aku lapar !
kemana aku harus mencari

aku haus !
tak cukup comberanpun kuseduh

aku pincang..!
pada siapa aku memohon tolong memapah

aku dingin !
siapa yang siap hendak merobek kainnya

aku terik!
pada siapa aku memohon teduhnya..

airmataku tak mampu
merasai hatiku terasa pudar..

Tuhan,
aku milikMu
sedari dulu
sebelum aku ada
sudah kau rencanakan lahirku
sudah tertulis maknaku..

Jika,
Kaurasakan hidupku bermanfaat seperti ini
aku rela... tiada tempat berlindung selain padaMu

tapi,
aku juga manusia
mempunyai raga ingin terasa merdeka

mempunyai hati tiada ingin terasa letih..
agar aku tetap bersyukur akan nikmat IndahMu
tiada kisah duka selalu...

27 Juni 2010

Cukup Kita Saja..

apa yang harus aku tulis kekasih..
hilang sudah semua kata
tidak ada lagi airmata

mencarimu dalam gelapku
menjentik hidungmu dikhayalku
menukik kerinduan bersama
dalam sapasang hati yg hampa

duh, aku rasa sajakku tidak seberapa puitis lagi..
bukan karena aku tidak mau merangkulmu..
membawamu larut dalam sajak sajakku

untuk apa ??
jika kaulah obor batinku..
jika kaulah cemburu dalam buaiku

tidak perlu aku rangkai kamu
menjadi bait bait indah dalam catatanku..

aku hanya tidak ingin orang tahu
bahwa aku takluk karenamu..

cukup,
biar saja aku rasa
kamu dalam batinku

orang lain ?? ah, tak perlu...!

26 Juni 2010

mati kutu aku..!!

aduh !! mati kutu aku..
lihat senyummu..

aduh !! mati kutu aku..
dengar candamu..

aduh !! mati kutu aku..
hilang semua kataku...

aduh !!
tauk ah... hehehehehe......

23 Juni 2010

seneng deh...:))

duh senengnya..:) punya banyak teman yang ramah dan baik didunia maya ini.. saling menyapa antar dinding.. memberi dukungan dan semangat lewat komentar komentar distatus.. saling berbagi dengan ditandai foto dan video.. ah, seandainya dunia nyataku seperti ini.. walau kami tidak mengenal satu sama lain sebelumnya,tapi... terasa seperti saudara saja, duhai.. aku bahagia disini..:)

love you.. dad...:)

Aku kan selalu membelaimu ayah.. walau tidak bisa kutukar kulitmu yang mulai pudar dengan kulitku.. aku kan selalu menjagamu ayah.. walau aku tahu enggak lebih kuat daripadaku.. tiada kan hilang apa yang Tuhan ambil dari kita.. dia kan selalu kembali.. walau dalam bentuk yang lain.. percayalah..! Tuhan hanya sedang membelai rambutmu.. agar kau tidak lupa pada yang menciptakannya...:)

just smile...:)

segalanya akan baik baik saja rat.. jangan resah !
tidak ada bedanya kemarin, hari ini, dan esok..
toh hidup hanyalah masalah..
yang harus diselesaikan setiap manusia yang bernyawa..
masalah entah baik ataupun buruk adalah akar kehidupan
tidak ada masalah berarti kita tidak hidup........

just smile.....:)

22 Juni 2010

Tak Mau Luruh..

wuuzz wuuzz wuuuuzzzzzz...
angin menderus kencang kearahku
melapakkan tempurung dalam batok sirahku
merdeka tiada terkira walau genta bercabang maya
menderu.. menderu.. menderuuuuuu...

waktu melampaui taklukku
pada alam kilang bernyanyi riang
pada sajak yang kutulis tiada alang
dalam sepi menjumpai ilalang tiada berbintang
aku bersosok padi
ibaratkan tumbuh sendiri dalam sunyi

wuuuuzzzz....
aku merintih..
aku berlari
aku mendaki
dan lirih tak mau bertepi
mencoba mencari jejak tiada terpijak

wuuuuzzzsss...
hati hati, telak !
kau bela tanpa harus berfihak
aku sendirian menggapai laknat bijak
jangan merampai walau sampai pada kelak

wuuuzzzsss... angin.. angin.. angin..
bawalah.. bawalah.. bawalah...

terbanglah.. bersama waktu
karena aku tak mau luruh....


wuuuuuzzzzssss..........

21 Juni 2010

Hangat Rumahku..

aku lebih senang disini
suasananya tenang
syahdu dirembulan
tembang dan dawai jiwa berjalan beriringan

hati bernyanyi riang
tanpa takut termakan gelisah

aku senang disini..
menjumput lirih seperti menuai padi
mengecup kelopak sunyi
walau hanya sendiri

membuka bakung menelikung larung
menjentik matahari tanpa ditemani

hanya ada aku...
terbit sendiri
tidak gila untuk dipuji
apa bedanya dengan caci..

karena itu hanya ucap dari diri diri..
yang semuanya juga aku miliki

jadi,
aku lebih senang disini..
dirumah kata baruku yang terasa hangat
walau hanya ditemani kupu kupu
yang ikut menari.. mendengung lagu

aku nikmati disini..
membuai diri menikmati sepi
serasa berada disurgaku sendiri..


amboyy.. cantiknya rumahku...

capek deh..!

ampuuuunnn aku.. udah nulis puisi capek capek..
tau tau hilang...hahahaa..

dasar Gaptek ! kqkqkq

Judulnya..Apa Saja Terserah Engkau.. (III)

halaman demi halaman telah kubuka
berlembar diseperempat perjalanan
menuju siang menapaki malam
tak terbersit sedikit akan cerita
tiba tiba senang berubah menjadi nelangsa
meneriakkan tembang tembang gelora
menunjuk kata menarikan pena
merubah muram serasa durjana

aku khayalkan hidup abadi
pada relung membongkar jiwa tak mati
nasib terantuk ditikam peluk
serasah melatih diri membuai hangat menganyam sepi
satu satu nurani bergumul dengan sahabat
menyebarkan tawa mengasingkan derita

tak mau hampa tertusuk perih
lalu menderita tiba tiba mati
aku mau hidupku yang sekali
harus membuatku berarti
tanpa lirih kesadaran diri
mencoba mengurai sepi menjadi kebahagiaan abadi

ah.. aku hanya manusia biasa
mencoba mencari makna dalam kata
kujadikan bekal untuk hidup terus terurai
menjadikan malam yang tak harus selalu berurai

aku haus pada bahagia
dan bahagia harus kurekah
kelak hidupku lebih berfaidah..

Amiiinn...:)

20 Juni 2010

Duh.. Mimpi Apa Aku Semalam...:)

duh.. mimpi apa aku semalam..
kehilangan meteor mendapatkan rembulan..
kau datang...
untuk tak mengabaikan..

melaju kita berjalan beriringan
bergandengan walau tiada berdekatan
tawamu semalam..
serasa membuat kita terhempas keawan

melupakan luka
mengupayakan suka

kau lelah dalam pencarian
aku penat sendiri dalam kebisingan

sabar menghadapi aku
tak lelah membantu aku
walaupun engkau tahu siapa aku

uuh.. besar kepala aku
menghadapi kamu

kau hanya ngguyu
ntuk menjaga amanku

jangan bete lagi yaa..
ajak saja aku kedalam larut tawa

kita sama sama melupakan luka
membelai malam.. menikmati suka

sabar hadapi aku yaa..
dengan seribu senyuman
dan sejuta pesona kebaikan


duh... Mimpi Apa Aku Semalam




hihihiii.....kqkqkqkq....

19 Juni 2010

ampun sayangku..

Ampun sayangku..
aku tidak sanggup menampung kata kata rindu darimu..
karna
kalimat rindu dariku sudah melebihi takar ukuran tungku..
jadi,
kita hanya butuh ruang,
dimana rindu itu tidak menjadi abu abu..
tak bosankah hati selalu tetap membisu...?
mencumbu malam menikmati gemuruh ?
biarkanlah, jika memang harus luruh..

menepi..
diujung hatimu..

Warna Diri

seonggok nafas kalbu tengelam ditikam pilu
mencari kabar melewati landai beku
yang mati karena terhanyut
yang sirna karena tergayut

tetesan sirna menderu buta melagukan kidung pujian
meluapkan singgasana panas serupa kembang berduri tajam
menafikkan rasa kelu yang jauh tertinggal ketika lari dalam pelarian

raga beku
lidah kelu
hati membisu

mengisyaratkan kerinduan tak tentu

entah pada apa

entah milik siapa

entah ada dimana

dan....

entah

entah

entahlah..


kan tetap kuobati laraku sendiri
karna palung hanya diri
yang tahu membuat nyeri

aku marah bukan berarti kalah
aku sedih tidak berarti lara

tapi jiwa...

terbelenggu pada aneka warna cermin diri..

Mantra Bisu

mantra mantra sunyi bernyanyi diraung penghujung tepi
mendaki puruk terpaku buruk merupa lagi
pada alam singgasana kahyangan
jagat terbias menggambar serupa alam diawan


kalbu menusuk nusuk ditepian gelora biru
seruna hidup tanpa mati tak malu



aku kelu

aku bisu

aku tak tahu

aku tergugu

dan tak mau tahu


serupa apa keindahan itu semu....

~Angin Aku

pulanglah angin menuju rumahmu sesungguhnya

malam menjelang menikmati cahayanya sendiri

melintasi awan melewati perang


tunggulah angin,

melanglang cakrawala menembus hujan

menebas lautan menggulung ombak sampai ketepian


angin dipojok sana suaramu sederu guruh

sepekik halilintar

seganas petir lepas


menderu

menderu

menderu !!


gunung bergoyang ketika kau tiupkan

laut merobek gelombang ketika kau hempaskan


tapi aku..

kau goyang setajam karang

tak melumat sedikitpun

tak terbang kemanapun


karna engkau.. adalah aku


karna aku.. adalah hembus


tak terumbus dibuai desismu

tak mati ditikam melintir amukmu

tak karam terhanyut desaumu..

karena angin gerakan hatiku

ntuk selalu kuat melintasi cakrawala berdebu


karna aku...

angin.......

takkan pernah tertembus dingin..

Lebur laut pada jiwaku

**

debur ombak selaksa nirwana

jatuh kepadaku membentangi cahaya

malam terhiring tembang rembulan

memagut biduk menidur diawan

laut membiru menyatu dijiwa

menidurkan lena tergelak serpih buih memutih,

tak pasti..


diemperan pantai segelompok rajung berlari dalam hening pasir bebusa

berkerubung kerang kerang kecil mungil pada segelintir karang gunduk pasir


begitu tenang laut

begitu hening pasir

begitu diam karang

begitu renyah tawa malam


seolah berlomba rasa resah landa jiwa

begitu pasrah aku menyatu disunyinya


hanya debur

jiwa terlebur

hati terbentur


pada kenyataan harap

aku melumur


seperti laut

tak habis pada asin

seperti birunya

suara gemericin


katakan padaku,

duhai laut pada malam


akankah elok indah

rasaku semerbak garam


maka,

leburlah laut biru tiada karam

~ Ibu

ibu

terasa sesak
mendengar tangismu pagi tadi

kau terbata bata mengatakan...,
aku di uji lagi..

ibu

tahukah kau..
wangimu semerbak anyelir

sujudmu serupa batu tak terukir..
begitu kokoh !

Tuhan sangat mengasihimu, ibu..
hingga engkau selalu kuat dihantam segunung karang

Tuhan mengujimu lagi, ibu..
dan wajahmu selalu tajam untuk terus mengadu padaNYA

tanganmu sangat kuat
untuk selalu memintaNYA

Airmatamu terlalu banyak
untuk selalu tercurah padaNYA

Tuhan mengujimu lagi, ibu..
hingga aku luluh..

menuruti maumu..
bahwa Tuhan Maha Segalanya..

ibu..

kau sesosok bijak

kelak lakumu

percayaku..

bahwa..


doamu adalah kabulNya

Ridhomu adalah RidhoNya...

~tarian malam kekasih

malam ini...

terbangun di ketiak sunyi..

di emperan hati

pada setitik lapar denyut gelora


kala jariku meremas remas buih

melintasi kidung kidung pada kristal merpati lirih


lembut belaimu kekasih..

lembut mengacak ngacak rambutku dgn sesunging senyum berlebih



jentik jemarimu kekasih..

mengisyaratkan soneta soneta indah

mengosongkan jiwa berduka



aku haus..

aku rindu

dengan bau liar cintamu

yang

membuatku terhenyak

lalu terkapar..


malam ini..

bisikkan padaku kekasih..

tentang soneta bebatuan

didalamnya bebayang kasih kita

semerbak wewangian


malam ini kekasih..

tanpa kaku.. kuciptakan puisi untukmu..

tentang gemerlap malam

yang menari indah dalam fikiranku..


lembut jemari tanganmu kekasih..

membelaiku lenyapkan segala lelah

akan laparku..



tentangmu



kala terik tadi....

tawa dalam duka

merendai tawa dikala duka

membuai kata dikala lara

duuhh..

hati terdiam tak mau bicara

tapi lisanku terus bercerita

tentang apa saja

tentang cerita gila

tentang kisah si maria

dan kisah beribu doa


tak mau lara dikala duka

biar cukup aku saja melarai resah

tanpa kau tahu..

lukaku apa...

~ senyap berkabut

**

kereta hati itu bergelayut lagi
pada kedatangan senja yang tadinya mulai bersinar bening
pada masa yang tadinya aku tidak mau bertanya
tentang tapa yang semakin tua
mengilhami rasa senyap

senyap pada hati
senyap pada jiwa
senyap pada lara
senyap pada kata

hilang

lenyap

musnah


kabut...

ah......,

masih berkabut...??

masih bisa kubangun lagi

yang tadinya kukira hilang

lalu pergi

dia masih disana..

masih bisa menunggu

kala kabut mereda....




belum senyap ternyata !



hening 1 juni 2010

tak akan patah pada waktu

terbata pada fikiran sengkalit

asa merubai tak terbelit

kenyataan terasa pahit

merusuk hati menikam langit


mataku memerah karna panah

yang telah kutancapkan pada tawa

tanpa kutahu...

makna terdalam itu apa


getar merindu akan jiwa

telah melunak pada fakta


bahwa...

kita ini jiwa

jiwa

jiwa

mata

yang dikendali akan nyata


aku tak akan patah pada harap

sebagaimana lengkung tak mau tiarap


aku bulan pada mega..

pada burung burung lepas diangkasa..


karena itulah aku datang padamu



Duhai sang waktu....

apa aja..judulnya terserah engkau (II)

**

Mau nulis apa

Aku tak tahu

Tapi aku mau nulis

Tulis bait indah syair apapun...

Bukan tidak ada ide..

Tapi ideku hanya mau menulis

Nulis apa saja terserah aku

Yah jadi beginilah

Akhir kata dari tulisanku

Apa ??

Kamu bingung..??

Aku juga...

Heheheee..

Tapi aku tau makna

Dari tulisanku

Kalau aku..

Pengen nulis apa aja...

Yah beginilah jadinya..

Bebas makna

Bebas kata

Sampai....

Amboy.. Malang.. kota rantauku...

Waktu seakan berjibaku kala sedihku ketika itu,
aku tertunduk diam tanpa hayati..
bahwa, mau tidak mau,
kau lempar aku ayah...
pada kota itu

kota dimana aku merasa asing dengan namanya...

Malang..

hanya, diselepas gambar itu..
terkesiap aku terpana akan dua bukit indah
bagai purnama..

didalamnya ada danau ibarat surga..

ada semeru dan arjuna
serta indahnya beribu bukit terhampar

aku tidak salah langkah ayah..
kaupun tidak salah memberiku pilihan kota..

sampai detik kemarin..

aku merasa "ada" akan gemerlapmu

ya, Malang..
kau kini gemerlap akan tubuh pesona bau pengap

cahaya indah pesona pada kuntum wangimu
seakan samar pada milyar jejak langkah tak mau terkulai..

malang

malang

malang...

disana pesonamu membuat rendam amarah

akan nasibku seperti kemarin berada ditangan ayah..

oohh.. malang..

kau ternyata indah..
bahkan mimpi ayahkupun...

melihat aku menjadi seorang sarjana, terlahir sudah...

ayah..
padamu kukenalkan kota malang..

yang dulu aku merasa malang ketika terpaksa kau buang dalam sunyi malang..

ternyata

tidak ayah..!

aku rantau seperti halnya engkau..

tapi aku..

jiwaku

Nasibku

dan hatiku..

menyatu dengan pesona sorga malang


Malang

kau gagah

kini tercampur banyak resah..

tapi kau tangguh..
seperti gunung itu.. tepat pada pojok kotamu..

duhai malangku...

i love you

duka ini bahagiaku...

Aku berlayar

Gamangku

Takkan membuatku karam
Tak membuatku berhentipun

Tak ada lagi urai..
Membelit hati berderai..

Muakku..!

Karena hanya kisah itu ke itu

Tidak mau kutangisi
Memeluk pelangi lebih indah daripada memalu sikapku..

Tak mau

Jangan..!

Takkan..!

Aku muak..

Hanya sedih meluka rindu

Aku kuat..

Aku mampu..


Karena sakitku..

Harapanku

Tanpa perlu melukai rasamu...

apa saja..judulnya terserah engkau..

Hahaha

Hihihi

Hehehee

Inilah aku..
Perempuan banyak warna

Satu senyum..telah memberiku warna

Terpurut akan hampa
Ternyata catatanku banyak makna

Liat dong..!
Kemana sih..??
Jangan langsung melihat aku ah..,
Sebelah matamu takkan cukup menunjuk aku..

Lihat dulu..
Melongok sajalah jika memang berat..

Kau akan tahu..
Hatiku... Ya, hatiku..

Takkan cukup mampu kau tembus,
Walau berpuluh pasang matamu menunjuk ke aku..

Karena hatiku..
KehendakNYA !

Ah, biarlah...

Begitu tadi bisik Tuhan kepadaku..

Lalala

Dudududu..

Mari terus berdendang yuk..!

Nyanyikan apa saja..

Apa sajapun.. Judul catatanku ini..

Nikmati saja...

Kqkqkqkq...hehheehheee.

16 Juni 2010

~Kerling Rahangmu

keras parasmu kekasih
menaburkan kata kata hidup pada nyanyian hati
pada jiwa yang pernah mati
pada ucap yang tak sempat terpatri

kesabaranmu kekasih
mengerlingkan bait bait sendu cerita masa lalu
cerita kau ditikam pedih menahan kelu ditinggalkan

aku tertawa dalam..
mendengar ucapmu dalam diam
hanya ruang
hanya lapang
tempat kita bersedu malang

kita terpisah jarak dan waktu
tempat dan keadaan
pijakan terjejak
melangkah tanpa beriringan

dengan hati terdiam
tiada isyarat
tiada ucap

hanya pandanganmu..
kurasa dalam hampaku..

jabatlah rindu ini kekasih...
agar mimipiku
mengusap lembut keningmu
mengerling manja padamu
membelai pelan hatimu

menancap tajam
dalam jiwa yang lekang pada lara
yang ingin berakhir tanpa kata sudah

paras tajammu kekasih..
kan kulukis indah didalam hati..
seperti kerasnya rahangmu
membuaiku bagai tamparan hati


aku merindumu....