19 Juni 2010

Amboy.. Malang.. kota rantauku...

Waktu seakan berjibaku kala sedihku ketika itu,
aku tertunduk diam tanpa hayati..
bahwa, mau tidak mau,
kau lempar aku ayah...
pada kota itu

kota dimana aku merasa asing dengan namanya...

Malang..

hanya, diselepas gambar itu..
terkesiap aku terpana akan dua bukit indah
bagai purnama..

didalamnya ada danau ibarat surga..

ada semeru dan arjuna
serta indahnya beribu bukit terhampar

aku tidak salah langkah ayah..
kaupun tidak salah memberiku pilihan kota..

sampai detik kemarin..

aku merasa "ada" akan gemerlapmu

ya, Malang..
kau kini gemerlap akan tubuh pesona bau pengap

cahaya indah pesona pada kuntum wangimu
seakan samar pada milyar jejak langkah tak mau terkulai..

malang

malang

malang...

disana pesonamu membuat rendam amarah

akan nasibku seperti kemarin berada ditangan ayah..

oohh.. malang..

kau ternyata indah..
bahkan mimpi ayahkupun...

melihat aku menjadi seorang sarjana, terlahir sudah...

ayah..
padamu kukenalkan kota malang..

yang dulu aku merasa malang ketika terpaksa kau buang dalam sunyi malang..

ternyata

tidak ayah..!

aku rantau seperti halnya engkau..

tapi aku..

jiwaku

Nasibku

dan hatiku..

menyatu dengan pesona sorga malang


Malang

kau gagah

kini tercampur banyak resah..

tapi kau tangguh..
seperti gunung itu.. tepat pada pojok kotamu..

duhai malangku...

i love you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar