24 Maret 2013

SATU KITA

ketika engkau datang
hujan telah berulangkali menetes di hatiku
kepedihan pergi, biru datang mengarak langit
diseparuh lebih perjalanan

gerombolan awan telah letih menutup kabut
hitam telah berganti biru, lalu putih
seperti secangkir kopi yang aku hidangkan setiap pagi
ataupun malam, ketika kita terbangun membuka tawa
pahit bergandengan dengan manis

guncanglah samudera hati
layaknya laut menghempas keras gelombang kepada karang
mereka berbeda, tapi selalu berdampingan
seperti awan mengeluarkan air hujan
mereka tak sama,
tapi rela disatukan


Jakarta, 24 maret 2013

3 komentar: