mengenangmu pagi
seperti hari kemarin
menjumput hari sekelebat sinar
pada pikiran yang menyilau
menuju hati tiada galau
mengalir air ke dalam kalbu
menjadikannya embun yang bergelimang di dedaunan
menyulapnya menjadi basah
menghembuskan rona tanah tak perlu resah
matahari pelanpelan meninggi
merasakan aliran hangat kenyut nadi
merasakan debar segejolak gumpalan awan
akan gundah yang pelanpelan mulai berjatuhan
aku kepayang
pada hitamnya kopi yang kutuang
memberikan kedamaian setiap musim yang pasti terulang
aku bersujud
menciptakan hening di pagi
laksana puisi seharum melati
yang kutulis pagi ini
padamu, Tuhan.
aku bersyukur
akan limpahan kasihMu
yang tak kan mungkin terukur
(27 Desember 2010)
4 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar