seonggok nafas kalbu tengelam ditikam pilu
mencari kabar melewati landai beku
yang mati karena terhanyut
yang sirna karena tergayut
tetesan sirna menderu buta melagukan kidung pujian
meluapkan singgasana panas serupa kembang berduri tajam
menafikkan rasa kelu yang jauh tertinggal ketika lari dalam pelarian
raga beku
lidah kelu
hati membisu
mengisyaratkan kerinduan tak tentu
entah pada apa
entah milik siapa
entah ada dimana
dan....
entah
entah
entahlah..
kan tetap kuobati laraku sendiri
karna palung hanya diri
yang tahu membuat nyeri
aku marah bukan berarti kalah
aku sedih tidak berarti lara
tapi jiwa...
terbelenggu pada aneka warna cermin diri..
4 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar